Dalamdunia disadari sebagai bagian dari semesta atau juga bagian badan Tuhan (panentheism).Dalam Tattwa penciptaan, maka bumi terbentuk dari kehendak Cadu Sakti Saguna Brahman (Prabhu Wibhu Krya Jnana Sakti) yg membentuk purusha (inti hidup) serta juga prakerti (bahan kasar hidup)..Dalam hal ini purusha adalah jiwa suksma sarira dan prakerti adalah badan kasar Panca Maha Butha.
Badan yg ketiga adalah atman atau Brahman itu sendiri yg menjadi inti yg utama..Panca Maha Butha yg terdiri dari akasa,bayu,teja,apah,pertiwi adalah badan kasar manusia tumbuhan hewan dan jga dunia semesta degan persentase yg berbeda beda.Kemudian suksma sarira adalah badan halus roh jiwa yang dibagi menjadi Citta Budhi Manas Ahamkar.tergntung yg mana berkembang secara benar dan baik.
Pada Panca Maha Butha yg membentuk manusia dan juga ditopang oleh suksma sarira serta juga inti hidupnya yaitu atman, maka dunia semesta (baca:bumi ini) memiliki inti atau sebuah rasa di setiap bagian Panca Maha Butha yang ada.Itu disebut Panca Tan Matra.Panca Tan Matra ini juga lah yang memberikan sensasi serta daya rasa dari indera indera manusia Panca Budhindriya itu.Namun hal itu tidak lepas dari kehendak Nya dari Maya Triguna sebagai Hyang Wenang.
Panca Tan Matra itu sendiri adalah zat inti yg menghidupkan sensasi indriya.Adalah sebagai berikut :
1. Rupa tan matra sbagai inti melihat..
2.Gandha tan matra sbagai inti mencium bau2an..
3.Sabda tan matra inti suara dan jga yg didengar..
4.Sparsa tan matra inti dari sentuhan di kulit..
5. Rasa tan matra di pengecap.
Dalam upanishad sekilas dijelaskan bahwa .Panca Tan Matra sebagai berikut.
“Inti rupa..maka pejamkanlah mata dalam sinar cahaya mentari.dan pejam sampai inti itu masuk dan menghilang..maka yang tertinggal itu adalah rupa Tan Matra..”
“Inti sabda.maka heningkan diri dan derngarkan suara yang ada tutup telinga dan biarkan senyap yg tertinggal adalah inti sabda..”
“Inti bau..maka hirup semua dalam prana dan hembuskan semua itu.maka yang tertinggal itu adalah inti Gandha Tan Matra”
“Inti rasa.maka kecaplah seluruh rasa dan kemudian diamkan dan tenangkan..lalu terdiam sampai lenyap,maka yg masih tertinggal adalah rasa Tan Matra..”
“Inti sentuhan..maka rasakan angin yg berhembusndi kulit.dan menikmati sensasi itu..kmudian biarkan lenyap..maka yg tertinggal itu inti dari sparsa tan matra”(sesuai yg teringat)..
Ini adalah yg menjadi penghubung antara semesta dan juga indriya2 yg ada.Tentu ini juga tergntung dari inti hikmat inti yg memberi hidup Atmaning Loka Samastha yg dapat di tangkap Panca Indriya Buddhi.Karena ini lah seluruh Panca Maha butha mnjadi dapat dirasakan oleh sensoris tubuh mahluk itu sendiri..Sebuah Sensasi berbeda ketika ada yg berkembang degan cukup tinggi pada mahluk2 yg lebih rendah..Namun dlam hal ini idep manusia yg mmbuat perbedaan signifikan akan rahasia semesta itu sendiri.Ketika dalam keadaan panik dan bencana tentunya sensasi dari semesta tetap akan dipahami oleh lebih baik dari mahluk yg lain.Kuasa dari Brhman yang Hyang Wenang.
Ini juga disesuaikan dgn kehendak Hyang Dewata terhadap Maya Guna dari setiap jiwa dan wujud mahluk.Tentunya ketika hanya rajas,tamas yang dibiasakan,maka sensori akan sensitif pada kenikmatan Panca Karmendriya atau malah tidak terasakan inti utama kebenaran yang berasal dari hantaran Panca Tan Matra,materialitas yg membelenggu, semoga di dalam kehidupan keseimbangan dan harmoni dengan semesta serta isinya semakin meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar