Dalam tradisi India kuno, tahap kehidupan Grihastha adalah rekomendasi, tetapi bukan keharusan. Setiap orang boleh mengikutinya, jika dia mau,begitu pula sebaliknya.
Dalam membina harmonisasi sebuah kehidupan baik lahir maupun bathiniah, implementasi yang menjadi kunci adalah adalah Asah, Asih, Asuh.
ASAH (Mendidik)
Saling ASAH dimaksudkan dengan saling memberikan pembelajaran, saling memberi koreksi, saran, dan masukan.
Dalam konsep kehidupan ini mendidik yang baik dan benar berarti mampu mengarahkan dengan baik sesuai dengan karaker dan minat anggotanya. Jika seorang pemimpin/tetua mampu mendidik para anggotannya dengan baik maka pastilah tujuan yang diidamkan sebuah tatanan kehidupan atau sebuah kelompok tersebut dapat terwujud dengan baik dan bahkan melebihi tujuan tersebut.ASIH (Mencintai)
Saling ASIH dimaksudkan dengan saling mengasihi, menyayangi, mencintai, menghargai, dan menghormati.Grihastha mengajarkan bahwa mampu mendidik dengan baik tidaklah cukup. Butuh pendekatan kuat dalam setiap pemberdayaan setiap kehidupan dalam upaya tersebut, peran “Cinta” sangat sentral adanya.Oleh sebab itu, sebagai seorang pemimpin/tetua, ia harus senantiasa mampu mencintai para angggotanya. Pemimpin/tetua tidak hanya harus tegas mendidik, tapi juga harus mampu menyelami rasa emosional para anggotanya. Karena tiap karakteristik para anggota berbeda, maka dibutuhkan keahlian sebagai seorang pemimpin/tetua melakukan pendekatan secara emosional.
Ini juga harus mampu membuat suatu kelompok menjadi sepaham, sepemikiran, dan sehati sehingga mampu mencapai tujuan bersama. Ini penting, ketika salah satu anggota tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, ikatan emosional ini akan mampu membuat semangat anggotanya untuk bersama-sama menyelesaikan/memecahan suatu permasalahan
ASUH (Membina)
Saling ASUH dimaksudkan dengan saling memelihara, memperhatikan, saling menjaga, dan saling bantu-membantu.
Kehidupan yang indah menurut harmonisasinya harus memiliki lingkup ASUH yang dapat membungkus ASIH dan ASAH di dalamnya.
ASUH menjadi bingkai yang membuat jalannya suatu kehidupan tersebut agar dapat maju. Untuk menjadi maju, perlu adanya dukungan dari semua anggotanya. Sebagai seorang pemimpin/tetua, ia harus mampu membuat sinergi antara dirinya sendiri, para anggotanya, dan faktor-faktor eksternal yang mendukung majunya suatu keluarga atau suatu kelompok tersebut. Maka dari itu, dalam sebuah kehidupan mereka harus mampu membina antar anggota.
e
ASAH, ASIH, ASUH merupakan satu keesatuan yang takdapat dipisahkan. 3 hal ini demi harmonisasi dalam kehidupan apabila hanya memiliki salah satunya, tujuan yang ingin dicapai pasti akan sulit. Karena sebenarnya sebuah kehidupan itu adalah mendidik, menasehati, dan menyentuh hati. Dan sebelum dapat mencapai sistem kehidupan yang memiliki sifat ASAH, ASIH, ASUH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar