Kamis, 27 Agustus 2020

Padang Savana Di Bali Timur


Gemuh Bali - Destinasi ini berlokasi di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Letak geografisnya yang dekat dengan pantai dan perbukitan, membuat daerah ini menjadi penghasil Galian C, pasir hitam dan batu padas hitam.

Pada kesempatan ini Club Motor Tua Honda Bebek C70 melakukan toering ke Hamparan padang Savana Tianyar.Pada saat itu cuaca memang cukup panas,Salah satu anggota club Guss Eka menghimbau kepada masyarakat/dagang/pengunjung saat itu agar tempat tersebut tetap dijaga kebersihannya terutama dari sampah plastik/botol bekas minuman yang saat itu sudah mulai berserakan dibeberapa tempat.

Keunikan tempat ini adalah ketika musim kemarau atau musim panas pemandanganya akan seperti savana atau hamparan rumput berwarna kuning-kecoklatan seperti di Australia dan Afrika.Sementara ketika musim hujan, pemandangan akan berubah 180 derajat. Penampakan yang akan terlihat adalah hamparan rumput hijau yang indah dan luas.Di sini juga terdapat beberapa kuda yang di pelihara oleh warga setempat, jika beruntung, Anda dapat berkesempatan untuk mengendarai sembari mengambil gambar dan merekam momen.Selain hamparan rumput yang luas pemandangan lainya yang bisa Anda nikmati adalah Bukit Mangun. Keunikan dari Bukit Mangun ini yakni, tepat di puncak atas bukit, terdapat sebuah Pura yang diberi nama Pura Bukit Mangun.Untuk menuju puncak Pura Bukit Mangun, Anda akan menaiki ratusan anak tangga. Dari puncak Anda akan mendapati hamparan luas Desa Tianyar, hamparan bibir pantai timur Pulau Bali, serta kemegahan Gunung Agung dilihat dari sisi utara.Bila Anda mendaki dini pagi sebelum matahari terbit dan ketika cuaca tidak sedang berawan, maka Anda beruntung sebab Anda akan melihat ujung Gunung Rinjani Lombok, bersamaan dengan Matahari Terbit.


Kamis, 20 Agustus 2020

Ulat Maggot Kaya Protein

 Gemuh Bali  - Maggot BSF adalah salah satu jenis lalat yang mirip seperti tawon yang berwarna hitam. Panjang maggot BSF sekitar 15-20 mili meter. Maggot BSF atau biasa di sebut dengan black soldier fly ini sebenarnya fase larva dari siklus hidup BSF. Metamorfosa maggot bsf ini yaitu dari telur, larva, prepupa, pupa dan bsf. Untuk siklus hidup bsf sangat singkat yaitu 40- 44 hari saja.

Fase larva yaitu fase yang di sebut sebagai belatung atau maggot bsf. Biasanya maggot tumbuh di bahan organik yang sudah membusuk contohnya seperti buah, sayur, bangkai dan lain sebagainya. Dalam keadaan utuh maggot memiliki kadar protein yang cukup tinggi sekitar 40%.

Gurih - Selamat menikmati.

Kamis, 13 Agustus 2020

Antara Duta Pancasila dan Kacung

Guss Eka - Ketika Zaskia Gotik beberapa bulan lalu menghina Pancasila dan dijadikan Duta Pancasila,lain ceritanya dengan drummber Superman Is Dead, I Made Ary Astina /Jrx yang kini ditahan penyidik Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian di media sosial.Jrx menyatakan siap menjalani proses hukum yang berlaku tidak lari dari tanggung jawab seperti pelarian para koruptor.Jerinx menyatakan tidak gentar menghadapi proses hukum karena memperjuangkan nyawa rakyat yang jadi korban karena kebijakan kewajiban rapid tes COVID-19 sebagai syarat administrasi. Jerinx mengatakan kritik tersebut ditujukan kepada para ibu-ibu.Dan ketika hasil rapid tidak akurat siapa yang bertanggung jawab? Begitu pula ketika bayi yang meninggal siapa yang harus bertanggung jawab?"Kritik saya ini untuk ibu-ibu yang menjadi korban akibat dari kebijakan kewajiban rapid test," kata Jerinx berdasarkan keterangan tertulis yang diberikan oleh Gendo Law Office yang jadi tim kuasa hukum Jrx.(Gemuh Bali)


Minggu, 09 Agustus 2020

Asah Asih Asuh

Gemuh Bali - Teks-teks Hinduisme kuno dan abad pertengahan menganggap tahap Grihastha sebagai tahap terpenting dari semua tahapan dalam konteks sosiologis, karena manusia pada tahap ini tidak hanya mengejar kehidupan yang saleh, mereka menghasilkan makanan dan kekayaan yang menopang orang-orang dalam tahap kehidupan lain, juga sebagai keturunan yang berlanjut umat manusia. Dalam tahap ini juga dianggap dalam filsafat sebagai tahap di mana keterikatan fisik, seksual, emosional, pekerjaan, sosial, dan material yang paling kuat ada dalam kehidupan manusia.

Dalam tradisi India kuno, tahap kehidupan Grihastha adalah rekomendasi, tetapi bukan keharusan. Setiap orang boleh mengikutinya, jika dia mau,begitu pula sebaliknya.

Dalam membina harmonisasi sebuah kehidupan baik lahir maupun bathiniah, implementasi yang menjadi kunci adalah adalah Asah, Asih, Asuh.

ASAH (Mendidik)

Saling ASAH dimaksudkan dengan saling memberikan pembelajaran, saling memberi koreksi, saran, dan masukan.
Dalam konsep kehidupan ini mendidik yang baik dan benar berarti mampu mengarahkan dengan baik sesuai dengan karaker dan minat anggotanya. Jika seorang pemimpin/tetua mampu mendidik para anggotannya dengan baik maka pastilah tujuan yang diidamkan sebuah tatanan kehidupan atau sebuah kelompok tersebut dapat terwujud dengan baik dan bahkan melebihi tujuan tersebut.

ASIH (Mencintai)

Saling ASIH dimaksudkan dengan saling mengasihi, menyayangi, mencintai, menghargai, dan menghormati.Grihastha mengajarkan bahwa mampu mendidik dengan baik tidaklah cukup. Butuh pendekatan kuat dalam setiap pemberdayaan setiap kehidupan dalam upaya tersebut, peran “Cinta” sangat sentral adanya.Oleh sebab itu, sebagai seorang pemimpin/tetua, ia harus senantiasa mampu mencintai para angggotanya. Pemimpin/tetua tidak hanya harus tegas mendidik, tapi juga harus mampu menyelami rasa emosional para anggotanya. Karena tiap karakteristik para anggota berbeda, maka dibutuhkan keahlian sebagai seorang pemimpin/tetua melakukan pendekatan secara emosional.

Ini juga harus mampu membuat suatu kelompok menjadi sepaham, sepemikiran, dan sehati sehingga mampu mencapai tujuan bersama. Ini penting, ketika salah satu anggota tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, ikatan emosional ini akan mampu membuat semangat anggotanya untuk bersama-sama menyelesaikan/memecahan suatu permasalahan

ASUH (Membina)

Saling ASUH dimaksudkan dengan saling memelihara, memperhatikan, saling menjaga, dan saling bantu-membantu.

Kehidupan yang indah menurut harmonisasinya harus memiliki lingkup ASUH yang dapat membungkus ASIH dan ASAH di dalamnya.

ASUH menjadi bingkai yang membuat jalannya suatu kehidupan tersebut agar dapat maju. Untuk menjadi maju, perlu adanya dukungan dari semua anggotanya. Sebagai seorang pemimpin/tetua, ia harus mampu membuat sinergi antara dirinya sendiri, para anggotanya, dan faktor-faktor eksternal yang mendukung majunya suatu keluarga atau suatu kelompok tersebut. Maka dari itu, dalam sebuah kehidupan mereka harus mampu membina antar anggota.
e
ASAH, ASIH, ASUH merupakan satu keesatuan yang takdapat dipisahkan. 3 hal ini demi harmonisasi dalam kehidupan apabila hanya memiliki salah satunya, tujuan yang ingin dicapai pasti akan sulit. Karena sebenarnya sebuah kehidupan itu adalah mendidik, menasehati, dan menyentuh hati. Dan sebelum dapat mencapai sistem kehidupan yang memiliki sifat ASAH, ASIH, ASUH.

Kamis, 06 Agustus 2020

Pura Entapsai Puncak Bon

Gemuh Bali - Pura Pucak Bon merupakan salah satu pura yang ada di kawasan Petang, Badung Utara yang belum banyak dikenal umat. Pura ini diyakini sebagai sumber kemakmuran atau kekayaan bagi masyarakat setempat.

Pura Penataran Agung Pucak Entapsai Bon atau yang sering disebut Pura Pucak Bon terletak di dataran tinggi wilayah Desa Adat Bon, kedinasan Desa Belok, Kecamatan Petang, Badung.

Dari kota Denpasar berjalan ke lokasi menuju 

Karena Pura Pucak Bon sangat tinggi dan posisinya di sebuah puncak pegunungan, sehingga jika ada piodalan krama setempat cukup mengadakan upacara di Pura Penataran Agung yang ada di bawah. 

Jika ingin ke Pucak Pura diperlukan waktu paling lama sekitar 2 jam 30 menit dengan berjalan kaki karena hanya terdapat jalan setapak yang kanan-kirinya terdapat tebing yang sangat tinggi dan curam. Ketinggian pura diperkirakan mencapai 1.364 meter dari permukaan laut. 

Biasanya para pamedek hanya tangkil di penataran saja, seperti dikatakan tadi untuk menuju pucak memerlukan perjalanan yang cukup lama dan melelahkan.

Menurut sejarahnya kata "Bon" berasal dari kata "bo" dan berkembang menjadi "Bon" yang artinya bau. Sejarah khusus yang menyangkut Pura Pucak Bon sampai saat ini belum ditemukan prasasti dan masih misteri.

Senin, 03 Agustus 2020

Aksi Damai Tolak Hare Krisna di Bali.

(Gemuh Bali)Renon-Denpasar(3/8/2020)

Suasana seputaran lapangan Renon,Denpasar mendadak riuh dengan tetabuhan balaganjur dan sorak-sorai massa dari berbagai organisasi kemasyarakan masyarakat Bali.Sekitar pukul 10.00wita aliansi masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Taksu Bali melakukan aksi damai menolak keberadaan kelompok dan ajaran Sampradaya Hare Krishna (HK) di Bali.
Forum yang anggotanya terdiri dari oganisasi massa Hindu, desa adat, pacalang, sekaa teruna, penekun spiritual dan warga Bali ini menggelar acara parade budaya, menyatakan menolak keras keberadaan ajaran Sampradaya,Hare Krisna di Bali.
Pada kesempatan tersebut,juga dipentaskan berbagai macam pentas kebudayaan Bali dari berbagai unsur aliansi masyarakat Bali.
Kordinator Lapangan Aksi Damai Putu Agus Yudiawan kepada awak media meyampaikan sebagai umat Hindu di Bali pihaknya merasa terpanggil untuk menjalankan Dharma Agama dan Dharma Negara dengan tetap mempertahankan adat dan budaya Bali berlandaskan ajaran Agama Hindu. Forum Taksu Bali menuntut PHDI untuk tetap menolak dengan tegas Hare Krishna di Bali.
PHDI perlu direformasi dan kami meminta PHDI Bali untuk memohonkan kepada Kejaksaan Agung memberlakukan SK Jaksa Agung nomor 107/JA/5/1984. Tarik semua barang cetakan yang memuat ajaran Hare Krishna dan juga melarang seluruh kegiatan Hare Krishna di tanah Bali karena bertentangan dengan Teologi Agama Hindu di Bali.

Minggu, 02 Agustus 2020

Catur Sanak(Kanda Pat) - Gemuh Bali

Guss Eka-Gemuh Bali
Dari awal terciptanya manusia dalam kandungan banyak sekali unsur-unsur yang membantunya, sehingga dapat menjadi manusia yang siap untuk lahir. Unsur-unsur tersebut misalnya : Darah, lamad, yeh nyom, ari-ari yang disebut CATUR SANAK atau kandapat.
 Kandapat/sang catur sanak mempunyai tugas menjaga dan menuntun umat manusia sesuai dengan maksud serta tujuan dari manusi itu sendiri sejak bayi masih dalam kandungan (kandapat serjeroning garba) yakni :
  1. babu abera
  2. babu sugian
  3. babu lembana
  4. babu kekered
  5. bayi itu sendiri bernama I lega perana
 KANDAPAT RARE
Setelah berbulan-bulan lamanya sang bayi dalam kandungan yang dibantu oleh sang catur sanak maka lahirlah bayi itu kedunia yang diantar oleh yeh nyom, getih, banah(lamas) dan ari ari, maka berubah pula nama kandapat sejeroning garba sekarang menjadi KANDAPAT RARE. Yakni :
  1. I Jelahir
  2. I selabir
  3. I mokahir
  4. I selahir
  5. sedangkan badan bayi bernama I tutur menget.
 KANDAPAT BHUTA
Setelah bayi mengalami proses meningkat menjadi anak-anak, maka berubalah nama, karena meninggali tubuh anak pergi ketempat penjuru atau nyatur desa berubah perujudan kandapat rare menjadi kandapat bhuta yakni :
  1. daitya anggapati
  2. daitya merajapati
  3. daitya banaspati
  4. daitya banaspati raja
  5. kala mretyu atau sang angkus perana
 KANDAPAT SARI
Setelah meningkat dewasa dan sudah mulai bisa menentukan arah tujuan dan mencari jati diri dan selalu melindungi,membantu maka perwujudan kandapat bhuta menjadi kandapat sari :
  1. I ratu ngurah tangkep langit
  2. I ratu wayan tebeng
  3. I ratu made jelawung
  4. I ratu nyoman sakti pengadangan
  5. I ratu ketut petung
 KANDAPAT DEWA
Setelah mencari ke dalam diri sang sujati maka meningkatkan kesucian,jenana, maka kandapat sari berubah menjadi kandapat dewa yakni :
  1. BETHARA ISWARA
  2. BETHARA BRAHMA
  3. BETHARA MAHADEWA
  4. BETHARA WISNU
  5. BETHARA SIWA

Mantan Bupati Tabanan Di Tahan KPK

Mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti terjerat kasus dugaan korupsi pengurusan Dana Insentif Daerah (DID), Tabanan, Bali tahun 2018 b...

Adzense