Selasa, 16 Februari 2021

Manfaat Madu Kekela

Gemuh Bali Bee Farm-Manfaat Madu  Kela/Klanceng bagi Kesehatan



1. Mencegah Diabetes

Madu Klanceng dapat mencegah diabetes. Penyakit yang satu ini disebabkan kadar gula darah yang terlalu tinggi lantaran banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis. Oleh karena itu, madu Klanceng adalah solusinya.


2. Mencegah Kanker dan menyehatkan jantung

Madu Klanceng mengandung antioksidan tinggi yang dapat menangkal pertumbuhan sel-sel jahat dalam tubuh, termasuk kanker.


Tak hanya bermanfaat untuk mencegah kanker, madu Klanceng juga bisa meningkatkan kesehatan jantung berkat kandungan antioksidan dan flavonoid. Madu Klanceng juga dapat membantu mencegah pembentukan gumpalan darah, sehingga mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung.


3. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Menurut penelitian di School od Medicine, Cardiff University, Inggris, madu Klanceng dapat merangsang produksi sel-sel kekebalan tubuh. Berkat nutrisi dalam madu, metabolisme dan stamina tubuh akan meningkat.

Madu Klanceng turut andil dalam mendetoks bakteri yang dapat membuat tubuh mudah terserang penyakit. Itulah mengapa madu Klanceng dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal segala penyakit.


4. Menyembuhkan Luka

Madu Klanceng tidak hanya baik dikonsumsi dari dalam tubuh, tetapi bisa dimanfaatkan sebagai obat luar. Madu Klanceng dapat mengobati luka luar, termasuk luka akibat jatuh dan luka bakar.


5. Menurunkan Kolesterol dan Berat Badan

Madu Klanceng sejak dulu memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk mengecilkan perut buncit.


Madu Klanceng juga dipercaya mampu menurunkan badan. Anda bisa mencampurkan madu dengan air hangat dan perasan lemon atau jeruk nipis. Kedua bahan tersebut ampuh mengecilkan perut secara alami.


Madu Klanceng dan jeruk nipis mampu mendorong pembakaran lemak secara efektif. Selain itu, bahan ini juga dapat melancarkan sistem pencernaan. Sehingga lemak dan sisa makanan tidak terlalu lama mengendap dalam tubuh.


Manfaat Madu Klanceng bagi Kecantikan

Tak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, madu Klanceng juga berkhasiat untuk kecantikan, mulai dari kulit, bibir, dan rambut. Anda bisa menjadikan madu alami sebagai masker rutin. Berikut adalah manfaat madu Klanceng bagi kecantikan:


Melembapkan kulit

Mengangkat sel kulit mati

Menghilangkan komedo

Menyamarkan noda bekas jerawat

Menghilangkan flek hitam

Mengecilkan pori-pori wajah

Menghaluskan wajah

Mengobati jerawat

Mencegah penuaan dini dan membuat awet muda

Menyamarkan garis halus atau keriput

Melembapkan bibir

Mengatasi bibir pecah-pecah

Memerahkan bibir

Menguatkan rambut

Membuat rambut lebih berkilau

Menghitamkan rambut

Membasmi kutu rambut

 


Sumber: Health Line

Minggu, 07 Februari 2021


Om Awignam Astu


Di tahun 1489 (isaka 1411) Danghyang Nirartha datang di Bali. Sebelumnya Danghyang Nirartha berada tinggal di Dusun Gading Wani (Jembrana). Saat itu yang berkuasa selaku bandesa di Gading Wani ialah turunan Ki Bandesa Mas (Arya Tan Mundur). Ki Bandesa Mas berguru berkenaan keagamaan dan Dharma Brahmana ke Danghyang Nirartha. Sesudah didwijati Ki Bandesa Mas (Arya Tan Mundur) jalani Dharma Brahmana bertitel Ki Dusun dan selaku nabenya ialah Danghyang Nirartha. Disitu Danghyang Nirartha menginformasikan ke turunan Arya Tan Mundur yang berada di Dusun Gading Wani, bila mengadakan yadnya agar dipuput oleh Ki Dusun (Ki Dusun Macan Gading), begitu selanjutnya sampai anak cucu turunannya supaya yadnya dipuput turunan Ki Bandesa Mas (Ki Dusun).-

Ceritra kehadiran Danghyang Nirartha di Gading Wani ;

Dalam satu saat Dang Hyang Nirartha bersama enam orang putra-putrinya pergi melanjutkan perjalanan ke timur. Lantas mereka datang dalam suatu dusun namanya GADING WANI. Kebenaran saat itu orang-orangdesa terserang penyakit sampar (grubug; Bali). Bendesa (Kepala Dusun) Gading Wani ketika mengenali si pendeta tiba lalu selekasnya jemput di tengah-tengah jalan, duduk bersila menyembah. "Mpu Dang Hyang, kami menyampaikan selamat tiba. Jika si pendeta sudah sudi tiba ke tempat kami yang lagi diterpa penyakit sampar. Tiap hari ada-ada saja beberapa orang kami yang wafat tiba-tiba.Kami minta urip (hidup) dengan hormat. Sudilah sangkanya Mpu Dang Hyang memberi kali obat supaya kami pulih dan pandemi ini raib," harapannya. Begitu ucapnya sambil berlinang-linang air matanya.

Dang Hyang Nirartha terharu dan belas kasihan mendengarkannya. Saat itu juga Ki Bendesa diminta ambil air bersih ditaruh di sangku, periuk atau sibuh. Sesudah dikasih mantram oleh si pendeta, lalu diminta memercikkan ke yang sakit dan meminum. Mpu Dang Hyang dan putra-putrinya dihaturkan pesanggrahan tempat istirahat dan disiapkan sajian berbentuk makanan dan buah-buahan. Orang yang sakit sesudah diperciki dan minum air tirtha dari Mpu Dang Hyang saat itu sehat fit kembali lagi.

Di sore harinya (sandhyakala) si pendeta memerintah beberapa orang menempatkan ganten (kunyahan sirih) beliau itu di empat pelosok pinggir dusun untuk menyingkirkan bhuta saat yang membuat penyakit. Beberapa orang dusun yang dikasih perintah menyembah dan selekasnya berjalan melakukannya. Memang sungguh si pendeta ialah orang yang sakti, saat itu orang dusun bisa menunjukkan dan menyaksikan bayang-bayang bhuta saat itu lari ke dalam laut, ternyata beragam macam. Orang dusun banyak yang turun melihat panorama yang ajaib itu, dan semua bingung pada kesaktian si pendeta.
Mulai saat itu beliau dikasih gelar PEDANDA SAKTI WAWU RAWUH (pendeta sakti yang baru tiba). Yang pintar bahasa Kawi menyebutkan beliau DANG HYANG DWIJENDRA (raja guru agama)

Orang dusun semua ria senang. Masing-masing hari bergilir menghaturkan makanan kehadapan si pendeta dan putra-putrinya dan membikinkan pamereman (rumah) di dusun Wani Tegeh. Keinginan orang orang dusun supaya si pendeta tinggal di situ, tapi si pendeta berkeberatan sebab akan melanjutkan perjalanan ke timur. Selanjutnya Ki Bendesa Gading Wani minta berguru dan mebersih (mediksa) jadi pendeta. Si pendeta sudi luluskan permintaannya supaya ada orangtua pembina agama di situ. Ki Bendesa diajar pengetahuan spiritual dan ketuhanan. Seterusnya dibikin bersih (didiksa) jadi pendeta (Dusun) Gading Wani. Kemudian dikasih satu panugrahan tercantum dalam "Kidung Sebun Bangkung".

Ki Bendesa Gading Wani sesudahnya dikukuhkan jadi pendeta (Dusun) menghaturkan anaknya wanita elok ke Dang Hyang Dwijendra yang namanya Ni Jro Patapan selaku pangguru yoga, yakni sinyal bakti berguru menjadi pelayan Mpu Dang Hyang Dwijendra dalam mengendalikan sesajensesajen berama Ni Berit. Dengan suka hati Dang Hyang Dwijendra menerimanya.
PRASASTI KGP BANDESA MANIK MAS
Ida Swabawa maparhyangan ring Pulaki, nganugrahaken sastra dahat khusus wiaktinia ngaran, Canting Mas, suwer Mas, muah Weda Sulambang Geni, Pasupati Rancana. Taler panugrahan Ida Padanda Danghyang Dwijendra.

Wastu asing ngamong wisastra iki, sapreti Santana sira KGP Bandesa

Manik Mas, amangguh senang saparania amanggih rahayu, tan keneng baya redi sira, tour wredi pomah-omah sira, lan katanan wigraha sira.
Nanging yan ana sakulawarga sira, KGP Bandesa Manik Mas,wruh ring sastra, yan sira tan eling ring kawitan, muah tan rumaksa Aji kadi arep, wastu kita kabeh sawangsana KGP Bandesa Manik Mas, tan amanggih rahayu, tan papegatan gering, tungkas masasanak, nemu duka tibaka, muang kawignan.
Mangkana pawarah hira ri sira, Mpu Manik Mas
Muah ana bisama ring Pura Taman Pule kalih Pura Bokcabe. Katibeng antuk pratisantana Kyai Pangeran Mas, tekanning Brahmana Mas, yan ana saterehe Pangeran Mas tan eling, lipia nyungsung ring Pura Taman Pule, ring Pura Bokcabe, wastu ya kabeh, sagotrane Kyai Bandesa Manik Mas,Brahmana Mas, yan tan manula kaya ling Prasasti iki, tan amnggih sadia rahayu, lungsur kasukan, cendek tuwuh, kalah kawisesan, sambe asanak, tan surud kawignan.
Mangkana sosote Kyai Bandesa tekeng pratisantanannia wekas. Ayua lupa kita kabeh sawerungsun kamung.

Mantan Bupati Tabanan Di Tahan KPK

Mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti terjerat kasus dugaan korupsi pengurusan Dana Insentif Daerah (DID), Tabanan, Bali tahun 2018 b...

Adzense