Kamis, 23 Juli 2020

Jenis-Jenis Dana Punia Menurut Hindu-Gemuh Bali

Jenis-Jenis Dana Punia

Gemuh Bali
Dana punia tidak terbatas hanya materi saja, tetapi bisa juga non-materi. Yang penting dilandasi dengan rasa yang tulus dan ikhlas. Menurut Swami Wiwekananda ada tiga yang termasuk dana punia, yaitu :

  1. Dharmadana : memberikan budi pekerti yang luhur untuk merealisasikan ajaran dharma.
  2. Widyadana    :    memberikan ilmu pengetahuan.
  3. Arthadana     :    memberikan materi atau harta benda yang dibutuhkan, asalkan didasari dengan rasa tulus dan ikhlas, serta diperoleh dengan jalan dharma.

Menurut kitab Sang Hyang Kahamayanikan dijelaskan dana punia sebagai berikut :

  1. Dana yaitu pemberian berupa harta benda kepada orang yang membutuhkan.
  2. Atidana yaitu pemberian dengan hati yang tulus dan ikhlas walaupun mengorbankan perasaaan.
  3. Mahatidana yaitu dana punia berupa pemberian dalam bentuk jiwa raga.

Pemberian yang di dasari dengan Punia,tidaklah semata-mata dalam wujud uang . Dapat saja dalam bentuk tenaga , keahlian , dalam wujud waktu , dorongan moral , juga menahan indria atau hawa nafsu .

Berdasarkan jenis pemberian dana punia,dalam sarasamuscaya dana punia dapat di bedakan menjadi :

  1. Dana punia desa yaitu pemberian berupa tempat,desa atau lahan yang digunakan untuk kepentingan umum
  2. Dana punia Agama yaitu dana punia yang berupa ajaran agama,ilmu pengetahuan dan yang lainnya yang menyababkan orang lain menjadi lebih pintar dan memiliki budhi pekerti yang luhur
  3. Dana punia drewya yaitu dana punia yang berupa harta benda yang menjadi kebutuhan.

Rabu, 22 Juli 2020

Gemuh Bali Kembali Berbagi

Tabanan.23 Juli 2020
Kali ini Gemuh Bali kembali mendapatkan kepercayaan dari donatur untuk menyampaikan titipan paket susu dan dan lainnya untuk salah satu warga yang kurang mampu di daerah Pupuan.
Pada kesempatan ini Gemuh Bali mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada donatur.
Sedikit apapun perhatian dan sumbangsih kita kepada sauadara-saudara kita akan sangat berati bagi mereka yang membutuhkannya.
Selama ini Gemuh Bali menyampaikan paket dan titipan donatur langsung diberikan kepada kepada mereka yang membutuhkannya.

Jumat, 17 Juli 2020

Makna Hari Suci Tumpek Landep


Hari suci Tumpek Landep yang jatuh pada setiap Saniscara/hari sabtu Kliwon wuku Landep, sehingga secara perhitungan kalender Bali, hari raya ini dirayakan setiap 210 hari sekali. Kata Tumpek sendiri berasal dari “Metu” yang artinya bertemu, dan “Mpek” yang artinya akhir, jadi Tumpek merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, dimana Panca Wara diakhiri oleh Kliwon dan Sapta Wara diakhiri oleh Saniscara (hari Sabtu). Sedangkan Landep sendiri berarti tajam atau runcing, maka dari ini diupacarai juga beberapa pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keris.


Dewasa kini, senjata lancip itu sudah meluas pengertiannya. Tak hanya keris dan tombak, juga benda-benda hasil cipta karsa manusia yang dapat mempermudah hidup seperti sepeda motor, mobil, mesin, komputer dan sebagainya. Benda-benda itulah yang diupacarai. Akan tetapi ada satu hal yang tidak boleh disalah artikan, dalam konteks itu umat bukanlah menyembah benda-benda teknologi, tetapi umat memohon kepada Ida Sang Hyang Widi dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati yang telah menganugerahkan kekuatan pada benda tersebut sehingga betul-betul mempermudah hidup.

Filosofi Tumpek Landep

Dalam Tumpek Landep, Landep yang diartikan tajam mempunyai filosofi yang berarti bahwa  Tumpek Landep merupakan tonggak penajaman, citta, budhi dan manah (pikiran). Dengan demikian umat selalu berperilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan landasan nilai – nilai agama. Dengan pikiran yang suci, umat mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Tumpek Landep merupakan tonggak untuk mulat sarira / introspeksi diri untuk memperbaiki karakter agar sesuai dengan ajaran – ajaran agama. Pada rerainan tumpek landep hendaknya umat melakukan persembahyangan di sanggah/ merajan serta di pura, memohon wara nugraha kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati agar diberi ketajaman pikiran sehingga dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat. Pada rerainan tumpek landep juga dilakukan pembersihan dan penyucian pusaka warisan leluhur.

Jika melihat makna rerainan, sesungguhnya upacara terhadap motor, mobil ataupun peralatan kerja lebih tepat dilaksanakan pada Tumpek Kuningan, yaitu sebagai ucapan syukur atas anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas sarana dan prasara sehingga memudahkan aktifitas umat, serta memohon agar perabotan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan tidak mencelakakan.

Jadi bisa disimpulkan menurut pendapat kami bahwa Pada Rahina Tumpek Landep hal yang paling utama yang tidak boleh dilupakan ialah hendaknya kita selalu ingat untuk mengasah pikiran (manah), budhi dan citta. Dengan manah, budhi dan citta yang tajam diharapkan kita dapat memerangi kebodohan, kegelapan dan kesengsaraan serta mampu menekan perilaku buthakala yang ada di dalam diri.

Mari Generasi Muda Hindu belajar agama pelan-pelan agar tidak selalu " Mula Keto"

Kamis, 16 Juli 2020

Manfaat Madu Trigona/Kekela

Jenis madu dari  lebah Trigona / Klanceng yang mempunyai rasa asam kadang ada juga madu kalanceng berasa pahit asam sesuai dengan vegetasi bunga yang ada di sekitarnya.
Semua jenis Madu Trigona/Klanceng rata rata encer. 
Madu Klanceng/ madu Trigona diyakini bahwa kualitasnya  yang lebih bagus 10x lipat dari madu jenis lain, terutama fruktosa dan glukosanya. 
Faktor kedua, jumlah produksinya masih sangat sedikit, baik secara keseluruhan maupun per koloni. Sebagai bandingan,  madu dari lebah jenis Apis mellifera mampu menghasilkan sekitar 10 kilogram madu per koloni  tiap tahun, sementara Apis trigona/klanceng hanya 1 kilogram per koloni tiap tahun

Diantara Khasiat Madu Klanceng:

1. Meningkatkan daya tahan tubuh
2. Meningkatkan hormon
3. Menyuburkan peranakan
4. Baik untuk penderita hypertensi
5. Sangat baik untuk penderita jantung"
6.Mengobati penyakit maag akut
7.Mencegah Stroke
8.Memperlancar peredaran darah 
9.Membantu pembentukan darah
10.Meningkatkan hormon
11.Memperbaiki sel tubuh yang rusak 
12.Dapat digunakan sebagai pelembab kulit
13.Mengembalikan kebugaran tubuh
14.Mengendurkan bagian syaraf yang tegang
15.Menghilangkan rasa letih
16.Membunuh bakteri
17.Meningkatkan kecerdasan anak 
18.Dapat dikonsumsi penderita diabetes melitus 
19.Membantu masa penyembuhan pasca operasi
20.Mencegah kanker/anti kanker
21. Melindungi tulang dari osteoporosis.

Gemuh Bali Berbagi

Bangli.17 Juli 2020
Pada kesempatan kali ini Gemuh Bali kembali hadir untuk membantu warga kurang mampu.Bantuan tersebut diberikan kepada salah satu warga yang tinggal disebuah perbukitan di desa Subaya.Kintamani.Bangli. Bantuan berupa sembako tersebut diberikan kepada 
Bapak I Nengah Nuasi(75),yang tinggal sendiri disebuah gubuk.
Bantuan sembako tersebut diperoleh dari sumbangsuih dari donatur.

Mantan Bupati Tabanan Di Tahan KPK

Mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti terjerat kasus dugaan korupsi pengurusan Dana Insentif Daerah (DID), Tabanan, Bali tahun 2018 b...

Adzense